Jumlah Meninggal Dunia Usai Divaksin AstraZeneca Bertambah

Ilustrasi

SITANGGANG.net

Juru Bicara vaksin COVID-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada penambahan satu orang peserta vaksinasi yang meninggal dunia usai disuntik vaksin AstraZeneca.

Sebelumnya, pemuda asal Jakarta, Trio Fauqi Virdaus dikabarkan meninggal dunia 24 jam setelah menerima vaksin AstraZeneca dengan gejala sakit kepala berat.

Melansir Liputan6.com, Nadia tidak menjelaskan jenis kelamin dan usia peserta itu karena menurutnya data mendalam soal peserta meninggal ada di Komnas kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Namun ia menyampaikan, bahwa yang terjadi cenderung sama dengan kasus kematian pertama yakni sakit kepala.

Saat dikonfirmasi terkait kebenaran kasus baru ini, Nadia mengatakan bahwa kabar meninggalnya peserta vaksinasi kedua tercantum dalam surat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Ini ada di surat BPOM dua kasus KIPI berat, data lengkap ada di komnas KIPI,” katanya, Senin (17/5/2021).

Meski ada kasus KIPI berat yang menyebabkan kematian, Nadia melanjutkan, peserta yang sebelumnya telah mendapatkan vaksin AstraZeneca tahap satu tetap akan menerima vaksinasi tahap dua 3 bulan kemudian.

“Iya tetap vaksin AstraZeneca 3 bulan kemudian,” katanya.

Nadia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dan menyebut bahwa vaksin ini aman. Hal tersebut dibuktikan dengan 160 juta orang yang mendapatkan vaksin AstraZeneca tanpa KIPI berat.  

“Tidak perlu khawatir vaksin ini aman, sudah lebih dari 160 juta orang mendapatkan vaksin AstraZeneca dan vaksin ini sudah mendapatkan emergency use listing (EUL) dari WHO," katanya.

Terakhir, Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu pilih-pilih vaksin. Pasalnya semua vaksin aman dan jumlahnya terbatas.

“Tidak perlu pilih vaksin karena vaksin semua aman dan bermanfaat ingat ketersediaan vaksin juga terbatas,” ujarnya. (Lp6/S)
Lebih baru Lebih lama