Perjalanan Yesus mulai Lahir, Mati, Bangkit dan Naik ke Sorga

Ilustrasi

SITANGGANG.net

Hari paskah bagi umat Nasrani dipercaya sebagai hari Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Hari dimana Yesus menang melawan maut. Umat Kristen atau pengikut Kristus percaya bahwa Yesus Kristus disalibkan, wafat lalu dikuburkan pada hari Jumat yang disebut sebagai Jumat Agung.

Meski Alkitab tidak mencatat tanggal berapa atau hari apa persisnya Yesus disalibkan dan wafat, namun menurut kepercayaan Kristen hari itu adalah hari Jumat. 

Tentunya hal itu berdasar kepada rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat.

Kaitan dengan kematian Yesus dan kebangkitanNya sangat erat hubungannya dengan ziarah ke makam. Umumnya, Hari Paskah akan digunakan orang kristen untuk berziarah ke kuburan orang-orang yang mereka kasihi.

Pada Jumat Agung, umat Nasrani akan pergi ke Gereja. Di dalam Gereja kemudian melaksanakan acara mengenang kematian Tuhan Yesus Kristus dalam menebus dosa-dosa manusia. Upah dosa adalah maut, dengan cara mengalahkan maut, maka umat manusia akan terselamatkan. 

Dalam kristen, hari besar yang paling diingat mungkin adalah Hari Natal, namun sesungguhnya, hari kematian, hari wafatnya Isa Almasih juga merupakan salah satu hari yang sangat penting. Sebab disinilah hari pembebasan umat manusia dari dosa-dosa.

Menurut kepercayaan kristen, Kematian itu pun akhirnya dapat dilewati melalui kebangkitan. KebangkitanNya menjadi sebuah fakta yang mesti diimani umat kristen, bahwa maut dapat dikalahkan. Sehingga sejatinya bahwa hal yang paling diingat dalam ke kristenan adalah lahir, mati dan bangkit.

Hari Kebangkitan itu kemudian jatuh pada hari Minggu, dan kemudian dirayakan dengan penuh sukacita. Dengan dasar bahwa belenggu dosa telah dilepaskan. Melalui Yesus Kristus ada "jembatan" komunikasi indah antara umat manusia dengan Allah Bapa di Sorga.

Sebagaima dilansir terangdunia, melalui tulisan Pdt. Elyakin Phang Khin Sui, Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga yaitu 40 hari setelah Kebangkitan Yesus Kristus

Sementara untuk Hari Pentakosta yaitu 50 hari setelah Kebangkitan Yesus Kristus.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas adalah seperti rantai emas yang saling berkaitan. Tidak bisa ada satu bagian yang hilang. Setiap bagian sama penting dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Peristiwa Kenaikan Yesus ke Sorga tidak dicatat di dalam setiap Kitab Injil. Injil Markus dan Lukas hanya mencatat secara singkat. 

Kendati demikian, Kisah Para Rasul pasal 1 mencatat tentang Kenaikan Yesus ke Sorga dengan lebih jelas untuk kita. 

Sebelum Kenaikan-Nya ke Sorga, Yesus menampakkan diri sebanyak 10 kali kepada orang percaya yang berbeda status sosialnya, pada tempat yang berbeda dan pada kelompok orang yang berbeda pula. Kenaikan Yesus ke Sorga adalah bagian dari rencana total dari keselamatan.

Kenaikan Yesus ke Sorga sudah dinubuatkan di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, bahkan pada masa pelayanan Yesus sendiri, Ia pernah berkata bahwa Ia akan bangkit dari kematian dan akan naik ke sorga dan setiap orang percaya harus berjaga-jaga dan berdoa menanti kedatangan-Nya yang kedua kali dengan sikap seperti 'lima gadis bijaksana' pada perumpamaan Lima Gadis Bijaksana dan Lima Gadis Bodoh (Mat 25:1-13).

Setelah Yesus naik ke sorga, ada 4 hal yang Yesus lakukan, yaitu:
  1. Duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan berdoa syafaat untuk kita;
  2. Menyediakan tempat untuk kita di sorga;
  3. Mengirim Roh Kudus dan membaptis kita dengan Roh Kudus;
  4. Memberi kita kuasa dalam pemberitaan Injil melalui Roh Kudus.
Baptisan Yohanes Pembaptis adalah baptisan pertobatan, sementara Yesus membaptis kita melalui Roh Kudus. Artinya kita dimateraikan dengan Roh Kudus yang menandakan kita adalah orang yang lahir baru.

Dengan kuasa Roh Kudus kita akan mampu memberitakan Firman ke seluruh penjuru dunia.
Lebih baru Lebih lama