Ketika Paspamres Hampir Adu Tembak Dengan Pengawal Khusus PM Israel

Ilustrasi
SITANGGANG POS

Kisah ini merupakan kisah lama dari seorang prajurit TNI yang pernah bertugas sebagai pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Menjadi Paspampres memiliki tanggungjawab yang sangat besar, yakni memastikan Presiden dan Wakilnya dalam keadaan aman. 

Seperti kisah salah satu pasukan Paspampres, Sjafrie Sjamsoeddin. Kejadian yang menimpa Sjafrie saat mengawal Presiden Soeharto bisa dibilang paling menegangkan. 

Dilansir merdeka.com, Sjafrie Sjamsoeddin hampir adu tembak dengan pengawal PM Israel Yitzak Rabin. Berikut kisah anggota TNI tersebut:

1. Berawal Saat Pengawal PM Israel Tak Ikuti Aturan

Insiden ini berawal saat Soeharto berkunjung ke New York, Amerika Serikat. Saat itu Soeharto juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Salah satu personel Paspampres saat itu adalah Sjafrie Sjamsoeddin.

Perdana Menteri Israel Yitzak Rabin ternyata ingin menyampaikan keinginannya untuk menemui Soeharto di hotelnya menginap. Kemudian ia dan pengawalnya dari Mossad datang untuk bertemu Soeharto. Namun cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan dan terkesan arogan. Sehingga Rabin dan empat pengawalnya dicegat oleh paspampres Soeharto sebelum masuk lift.

2. Pengawal PM Israel Sempat Curiga dengan Paspampres

Setelah mengutarakan niatnya dengan benar, Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie menemui Soeharto. Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang cukup menegangkan.

Tiba-tiba para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres. Mereka curiga pada Paspampres. Padahal sebelum masuk lift, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

3. Sempat Adu Mulut dan Keluarkan Senjata

Sempat adu mulut, pengawal PM Israel dengan arogannya menodongkan senjata Uzi ke perut Sjafrie yang tetap ngotot masuk dalam lift. 

Namun kalah cepat dengan kegesitan tangan Sjafrie yang lebih dulu menempelkan moncong pistol ke perut tentara Israel itu. Sambil menatap mata Sjafrie yang tangannya siap menarik pelatuk.

4. PM Israel dan Pengawalnya Menyetujui Prosedur

Hampir saling serang, akhirnya pengawal PM Israel itu menyerah. Ia mengaku tak mengerti dengan prosedur pengamanan Paspampres. Apalagi mereka datang lebih awal dari jadwal yang diterima Soeharto. 

"Sorry I understand it (Maaf saya tidak mengerti)," ujar pentolan Mossad itu sambil menurunkan arah senjatanya. Bahkan PM Israel pun ikut cemas lantaran dua orang Paspampres lainnya juga sudah siap menumpahkan peluru. 

Alhasil Yitzak Rabin rela menuruti prosedur pengamanan Paspampres dan menunggu 15 menit karena memang datang lebih awal dari jadwal diterima. ***
Lebih baru Lebih lama