![]() |
Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq |
SITANGGANG.net
Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan banjir besar di berbagai lokasi di Pulau Bali. Ia menyatakan bahwa bencana ini melanda sebagian selatan Bali. Menurutnya, hujan yang turun dengan intensitas tinggi sampai ekstrem menjadi penyebab utama banjir tersebut.
“Di kategori itu hampir separuh wilayah Bali bagian selatan dari tengah ke selatan, ini yang kemudian ada beberapa hal yang perlu harus kita benahi," kata Hanif saat mengunjungi Sekolah Rakyat di Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (13/9)
Ia juga menyoroti kondisi area pegunungan di Bali, khususnya di sekitar Gunung Batur di Kabupaten Bangli, yang memiliki tutupan hutan yang sangat minim, bahkan kurang dari 4 persen.
"Jadi dari 49 ribu hektare daerah aliran sungainya, yang ada tutupannya kurang dari 1.200 [hektare]. Jadi ini sangat kecil," sebutnya.
Hanif menjelaskan bahwa keadaan ini perlu diperbaiki ke depan.
Selain itu, ia juga memberikan perhatian pada alih fungsi lahan di Bali, yang telah terjadi secara masif dalam beberapa tahun terakhir. Menyusul diskusinya dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, Hanif menyatakan bahwa mereka akan memantau hasil pemetaan yang sedang dilakukan oleh sang gubernur.
“Pak Gubernur sedang menguji itu [ahli fungsi lahan]. Kami akan monitor hasil dari mapping yang dilakukan oleh Pak Gubernur," ujarnya.
Ia menekankan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup siap berperan dalam penegakan hukum serta penguatan regulasi lingkungan jika diperlukan.
Salah satu contoh dampak dari perubahan fungsi lahan adalah penurunan kualitas jasa lingkungan air di Bali, yang sekarang berada pada tingkat yang memprihatinkan. Ini mengindikasikan bahwa kondisi lingkungan saat ini belum berjalan dengan baik.
“Terjadi degradasi fungsinya, sehingga kita harus mengembalikan itu. Upaya bersama harus kita lakukan, kemudian konversi lahan-lahan pertanian dan hutan wajib kita hindari sebisanya. Perlu langkah-langkah inovasi dalam mengembangkan dunia wisata yang semakin kuat di Bali," jelasnya.
Hanif juga mengusulkan kemungkinan penerapan moratorium terhadap pembangunan di Bali, karena ia menilai tindakan tersebut sangat diperlukan saat ini.
“Wajib itu moratorium, kalau menurut saya. Karena lanskapnya sangat ini, sementara populasinya tinggi. Wajib [melakukan] langkah-langkah serius," ujarnya.
Banjir besar melanda berbagai daerah di Bali pada Rabu (10/9) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Proses pencarian korban yang masih hilang pun terus berlangsung.
Menurut data dari BPBD Bali, sebanyak 17 jiwa dilaporkan meninggal dalam kejadian banjir tersebut, termasuk 11 orang di Denpasar, 3 orang di Kabupaten Gianyar, 2 orang di Kabupaten Jembrana, dan 1 orang di Kabupaten Badung.
Pemerintah Provinsi Bali juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama satu minggu setelah terjadinya banjir.