Malam ini, persoalan Anak Samosir itu selesai

Ilustrasi | tebak ilustrasi apa ini?

Sitanggang.net

Samosir - Kehidupan bukanlah sebuah kebetulan saja, kehidupan telah ditentukan jauh sebelum hidup itu dijalani. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup kerap khawatir atas hidup yang dialaminya.

Malam ini sebuah politik cinta dijalankan menuju kebebasan yang berahlak. Demi memadamkan api cinta yang membara, strategi dijalankan tanpa harus menimbulkan persoalan baru.

Upaya mengolah perasaan menjadi bunga-bunga dalam kehidupan, emosional perasaan menjadi salah satu unsur terpenting dalam hidup. Ketika manusia mampu mengolah dan mengendalikan perasaan, mengarahkan dan menjiwainya maka mudah-mudahan segala masalah akan mudah diatasi.

Malam ini, Rabu (11/05/2016) sandiwara cinta dimulai, perasaan mulai dilibatkan. Berjuta harapan sebelumnya telah dilahirkan bagai ugat-ugat yang memenuhi perarairan. Namun akhirnya sosok pria misteri yang telah diamati beberapa waktu terakhir memutuskan untuk mengakhirinya.

Baron nama samaran pria itu menyadari bahwa bunga-bunga yang mulai mekar itu harus segera dibuat layu kembali, karena jika tidak maka, bunga akan berkembang banyak dan suatu saat kering terkena sinar matahari. Kekeringan bunga dalam jumlah besar akan menimbulkan masalah ketika api menyambar mereka, meluas, membakar apa saja yang ada disekitarnya.

Keputusan pahit itu mesti segera dilakukan, walau membuat sang bunga harus patah hati. Berbagai cara dilakukan Baron, mulai dari membuat cemburu sampai pada perkataan yang sedikit menyakiti. Tapi apa dikata, walau diperlakukan demikian, bunga tetap saja penuh harap pada Baron. 

"Kalau sudah cinta, tahi gigi rasa coklat," celotehnya dengan senyum kusam malam itu.

Muak juga dengarnya, aksi marah dan arogansi mulai diperdendangkan Baron, mulai dari menendang botol minuman hingga tragedi bentak-bentak dilakukan. Si bunga dengan profesi "pelantun" (pelayan tunggal) itu pun mulai gerah atas aksi Baron. Pandangan sinis sok aktivis terlihat diraut wajahnya.

Baron melihat kesempatan itu, suatu kesempatan yang harus dipergunakan. Kesempatan untuk mengakhiri semua masalah tanpa masalah. Sedikit demi sedikit Baron melakukan aksi bagai pria bejat, didekatinya bunga, duduk disampingnya untuk melakukan "uji forensik" tentang apa yang akan terjadi.

Benarlah perkiraan baron, bunga yang dari tadi mulai kesal atas sikap baron, mulai menjauh. Ketika pria dengan ciri khas suka senyum itu terus mendekati tempat duduknya, bunga tetap menjauh. 

Moment ini kemudian ditetapkan Baron sebagai keputusan akhir. Bak Hakim dalam sebuah persidangan Baron menyatakan selesai. "Selesai kita de,!" serunya kepada Bunga.

Sebagai seorang wanita yang menganggap punya kelebihan, bunga tak menghiraukannya. Pikirnya, bahwa Baron pasti akan kembali.

Dengan keyakinan tingkat dewa, Baron merasa persoalan selesai. transaksi multi payment dilakukan menyelesaikan segala pesana minuman. Bersama rekannya, Baron meninggalkan ruang sesak penuh suara itu. 

Namun beberapa lama kemudian, suara dering HP Baron muncul ditengah malam kesunyian. Nomor bunga muncul bagai nomor darurat. Dering terus berlanjut, tapi baron tetap tak peduli. Sesaat kemudian, SMS dengan nada mengancam muncul di Hp Baron.

"Jangan menyesal, karena aku akan pergi dan tak kembali lagi," tulis Bunga melalui pesan singkat.

Tampak Baron menghela napas, dan membalas pesan singkat itu dengan gaya diplomatis. "Saya berharap supaya kau memang tak usah kembali, karena itu akan menjadi malapetaka bagiku," balas baron.

Selesai... Beres persoalan.
Lebih baru Lebih lama