Sadis, Sepasang Suami Istri Mutilasi Puluhan Perempuan

Ilustrasi
Sitanggang Pos

Pasangan Suami Istri yang diketahui diidentifikasi sebagai Juan Carlos N dan Patricia N ditangkap pihak kepolisian Meksiko di rumahnya, Mexico City, Kamis (4/10) pekan lalu saat mendorong kereta bayi karena diduga telah membunuh dan memutilasi 20 perempuan.

Hal yang menambah kesadisan mereka, para korban dijadikan makanan hewan peliharaan. 

Carlos maupun Patricia talah lama berada dalam pengawasan intelijen kepolisian, karena diduga terkait peristiwa menghilangnya tiga perempuan.

Sebelumnya pasangan itu dicurigai terlibat atas hilangnya satu perempuan dewasa bersama anak gadisnya yang masih berusia dua bulan.

"Saat digerebek, kami berharap dalam kereta bayi yang mereka dorong itu terdapat bayi 2 bulan yang hilang. Ternyata di dalamnya terdapat kantong sampah berisi mayat yang sudah dipotong-potong," kata aparat kepolisian setempat, dilansir Independent.co.uk, Senin (8/10/2018).

Pasangan itu mengakui bahwa mereka melahirkan bayinya seharga 15.000 peso (£ 600). Gadis itu kemudian dilacak dan dikembalikan ke neneknya.

Paasangan itu mengakui membunuh banyak perempuan setelah mereka tertangkap. Tapi tidak bayi berusia 2 bulan. Mereka menegaskan, bayi berusia 2 bulan anak korban dijual seharga 15.000 Peso.

”Kami sudah menemukan bayi malang itu, dan sudah dikembalikan kepada neneknya.”

Jaksa Agung negara bagian Meksiko Alejandro Gomez mengatakan, pasangan itu digerebek saat hendak membuang bagian tubuh korban di lingkungan kumuh.

”Kami juga menyelidiki di sejumlah tempat, dan ditemukan sisa-sisa tubuh korban mereka. Satu di lingkungan kumuh, dua alamat lain di daerah Ecatepec, pinggiran kota,” kata Gomez.

Sejumlah bagian tubuh korban bahkan ditemukan polisi dalam ember plastik yang dilapisi semen. Sementara jumlah pasti korban kedua pasangan itu belum jelas.

”Kami menangkap dan menahan mereka karena tuduhan melakukan 10 pembunuhan. Tapi Juan Carlos mengakui dalam pengadilan, sudah membunuh 20 perempuan. Dia mengakui menggunakan tulang belulang korban untuk menyuburkan tanaman. Sementara dagingnya digunakan untuk pakan hewan,” jelasnya.

Sementara menurut polisi, beberapa korban dilaporkan dilecehkan secara seksual sebelum dibunuh. (Suara.com)
أحدث أقدم